Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW
Di
masa-masa lalu Jaman kenabian sebelum Nambi Muhammad mencapai usia
diatas 1000 tahun. Diriwayatkan bahwa nabi Nuh mencapai usia 2500 tahun
dan mengemban risalah kenabian selama 950 tahun. Berapa banyak umat
terdahulu yang mencapai usia ratusan atau ribuan tahun, ummat yang
terpendek usianya adalah ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan sangat sedikit sekali yang mencapai usia 100 tahun, namun
amal pahala mereka dilipatgandakan 10 hingga 700 kali lipat, itulah
kelebihan ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Maka jika
seseorang hidup selama 60 tahun seakan-akan ia seperti hidup 600 tahun,
itulah anugerah Allah untuk kita ummat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam. Segala Puji bagi-Mu wahai Allah Yang telah memilih kami
sebagai pengikut sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Meskipun
kehidupan yang singkat di muka bumi ini namun Allah melipatgandakan
pahala ummat Rasulullah SAW menjadi 10 hingga 700 kali lipat, demikian
riwayat Shahih Al Bukhari, bahkan dalam riwayat Shahih Muslim bahwa amal
pahala bisa dilipatgandakan hingga 700 kali lipat atau lebih , maka
jika 10 tahun usia kita dan kita beribadah selama itu maka ibadah selama
10 tahun itu bisa berubah menjadi 7000 tahun ibadah dengan kehendak
Allah. Dan Allah juga memberi anugerah yang lebih baik dari itu yaitu
malam Lailatul Qadr, dimana ibadah di malam itu pahalanya lebih dari
1000 bulan. Allah Maha Mampu memberi lebih dari semua itu, bahkan mereka
yang telah memiliki tumpukan gunung dosa dan kesalahan, dan jika mereka
bertobat Allah akan menggantikan kesalahan-kesalahan mereka dengan
kebaikan, sebagaimana firman Allah :
إِلَّا مَنْ
تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ
سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
( الفرقان : 70 )
“
Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh;
maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah
Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. ( QS. Al Furqan : 70 )
Orang yang
beriman dan yang beramal shalih, Allah akan menggantikan tumpukan
gunung-gunung dosa dan kesalahan mereka dengan gunung-gunung pahala.
Tidak pernah kita temukan tumpukan dosa diganti menjadi pahala , yang
kita tahu jika seseorang berbuat salah maka ia akan dimaafkan tanpa
diberi hadiah, namun Allah tidak hanya memaafkan tetapi juga
menggantikan dosa-dosa mereka dengan pahala, bahkan Allah memuliakan
hamba-hamba yang bertobat .
Diriwayatkan didalam Shahih Al Bukhari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bahwa : "Allah subhanahu wata’ala menerima hamba yang bertobat dengan kegembiran dan cinta-Nya"
Rasulullah
bertanya kepada para sahabat tetang seseorang yang pergi membawa seluruh
hartanya dengan tunggangannya dan setelah ia kelelahan ia pun tertidur
dan ketika terbangun, tunggangan dan semua hartanya tidak ada, maka
Rasulullah bertanya kepada para sahabat bagaimana kesedihan orang itu,
maka para sahabat berkata : “pastilah orang itu sangat sedih wahai Rasulullah”,
maka setelah
orang itu berjalan jauh dan tidak pula menemukan tunggangannya ia pun
kelelahan dan tertidur, setelah ia terbangun ia melihat harta dan
tunggangannya ada di hadapannya, maka Rasulullah bertanya bagaimana
kegembiraan orang itu, para sahabat menjawab :“pastilah dia sangat gembira wahai Rasulullah”,
maka Rasulullah menjawab : “Sungguh
Allah lebih gembira menerima taubat seseorang yang penuh dosa
dibandingkan kegembiraan seseorang yang kehilangan seluruh hartanya
kemudian hartanya kembali kepadanya”. Allah tidak
membutuhkan taubat kita, namun samudera kasih sayang-Nya memeluk dan
mencintai hamba yang bertobat, oleh sebab itu hamba yang paling dicintai
oleh Allah subhanahu wata’ala adalah sayyidina Muhammad shallallahu
‘alaihi wasallam dimana beliau selalu beristighfar sebanyak 70 kali
dalam setiap harinya, padahal Rasulullah tidak mempunyai dosa, namun
beliau hanya ingin lebih mencapai derajat yang mulia sebagaimana firman
Allah :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
( البقرة : 222 )
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” ( QS. Al Baqarah : 222 )
Jika muncul bisikan syaitan yang berkata: “jika engkau taubat dari sekarang, kemudian kembali berbuat dosa, maka engkau termasuk dalam kelompok orang-orang munafik”. Sungguh
demi Allah tidak demikian, karena Allah tidak akan pernah berhenti dan
bosan menerima tobat hamba-Nya. Allah berfirman dalam riwayat Al Imam
Ahmad :
يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ
“ Wahai
anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian
engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau”
Jika dosa
seorang hamba memenuhi hingga ke ujung langit pun Allah tetap akan
mengampuni, saat ini baru ditemukan galaksi terbaru, yang bernama
galaksi Andren yang jaraknya 70 tahun kecepatan cahaya, dan kecepatan
cahaya adalah 300.000 Km/detik namun belum juga ditemukan ujung
langit,,, Allah berfirman jika dosa hamba menumpuk hingga memenuhi
langit maka akan Allah ampuni. Adakah yang lebih indah dari Allah,
adakah yang lebih pemaaf dari-Nya, adakah Yang lebih berhak dicintai dan
dirindui dari diri-Nya, dan indahnya sambutan Allah terhadap hamba yang
merindukan-Nya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda riwayat Shahih Al Bukhari:
مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ
“ Barangsiapa yang ingin berjumpa dengan Allah, maka Allah pun ingin berjumpa dengannya”
Jika seseorang
rindu kepada Allah maka Allah pun rindu kepada-Nya, inginkah melihat
Yang Maha Indah dan Maha Baik Yang menciptakanmu dari tiada, dan
senantiasa memaafkan dosa-dosa dan kesalahanmu, dan Yang menyiapakan
istana-istana di surga yang semakin detik bertambah indah, sebagaimana
firman Allah subhanahu wata’ala :
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
( السجدة : 17 )
“Tak
seorangpun mengetahui berbagai ni’mat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan” (
QS. As Sajadah : 17 )
Manusia tidak
mengetahui sesuatu yang telah disiapkan oleh Allah subhanahu wata’ala
untuk mereka sebagai balasan amal-amal mereka. Allah subhanahu wata’ala
berfirman dalam hadits qudsy :
أَعْدَدْتُ لِعِبَادِيَ الصَّالِحِيْنَ مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ
“
Telah Kusiapkan untuk hamba-hambaKu sesuatu yang tidak pernah dilihat
mata, tidak pula didengar telinga, dan tidak pernah terlintas dalam
sanubari manusia”
Abadi dalam
keindahan di surga, dan keindahan itu dalam setiap waktu dan kejap
semakin indah, itulah yang disiapakan untuk para perindu Allah, siapa
mereka? Mereka adalah orang yang banyak megingat Allah,
مَنْ أَحَبَّ شَيْئًا كَثُرَ ذِكْرَهُ
” Barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka banyak menyebutnya”
Maka
beruntunglah mereka yang hadir di majelis dzikir , karena ia telah
diizinkan Allah untuk duduk bersama orang-orang yang dirindukan dan
merindukan Allah. Kebahagiaan, ketenangan, kesejahteraan, keluhuran,
kesucian dan kemuliaan adalah milik-Nya yang diberikan kepada yang
dikehendaki-Nya terlebih lagi kepada mereka yang memintanya. Dan rahasia
keluhuran di malam hari ini, kita berkumpul dalam kemuliaan memenuhi
undangan Allah untuk mencapai ridha-Nya, karena orang yang berdzkir
bersama mengingat Allah maka Allah akan mengingatnya dalam perkumpulan
yang lebih mulia di langit.
Langit
mengenal nama-nama yang suka menyebut nama Allah . Semoga Allah
mejadikan kita dalam kelompok mereka, kelompok orang yang banyak
berdzikir . Orang yang banyak berzikir adalah orang-orang yang hatinya
ditenangkan oleh Allah, sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala :
الَّذِينَ آَمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
( الرعد : 28 )
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram.” ( QS. Ar Ra’d : 28 )
Dengan
mengingat Allah hati akan tenang, bagaimana hati akan tenang jika
permasalahan dan kesedihan masih merundung kita, maka hal ini
menunjukkan bahwa orang yang berdzikir akan tenang hatinya dan berarti
akan diselesaikan permasalahannya. Perbanyaklah dzikir dalam segala
aktifitas dan dimana pun berada, setiap kali ada kesempatan. Jika iseng
untuk kirim sms dengan teman boleh-boleh saja di waktu senggang namun
tetap sambungkan hati dengan Allah, sehingga hati bergetar mengingat-Nya
. Dan ingatlah detik-detik saat namamu dipanggil menghadap-Nya “Fulan
bin fulan maju kehadapan Allah”.
Disebutkan
dalam riwayat Shahih Al Bukhari bahwa datang seorang pemuda kepada Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam mengadukan dosa-dosanya, dan
berkata : “wahai Rasulullah , berilah aku hukuman atas dosa-dosa yang telah aku perbuat”, namun Rasulullah hanya diam kemudian turunlah firman Allah subhanahau wata’ala :
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ
( هود : 114 )
“Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa)
perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat.” ( QS. Hud : 114 )
Jika seseorang
merasa memiliki banyak dosa maka perbanyakalah amal pahala, karena
pahala itu akan menghapus dosa-dosanya. Jangan meremehkan pengampunan
Allah, ketahuilah bahwa Allah paling mudah mengampuni dari semua
makhluk-Nya, paling mudah memaafkan dari semua yang memaafkan, namun
jangan meremehkan tawaran maaf Allah, karena jika Allah membalik hati
kita untuk tidak lagi memohon maaf kepada-Nya maka kekallah kita dalam
kehinaan, wal ‘iyadzubillah.
Jika diantara kita masih ada yang belum mampu untuk menjalankan ajaran agama Islam
dengan baik, masih sering meninggalkan shalat, masih belum mampu
melakukan hal-hal yang diwajibkan dan meninggalakan hal-hal yang
diharamkan, maka perbanyaklah doa kepada Yang Maha memberi kekuatan.
Manusia adalah tempat kelemahan, tidak ada manusia yang tidak memiliki
kesalahan, kecuali para nabi dan Rasul.
Rasulullah
adalah makhluk terindah dan panutan terindah yang diciptakan oleh Allah
subhanahu wata’ala agar kita mencapai keindahan yang terindah yaitu
keridhaan Allah subhanahu wata’ala dan memandang indahnya Allah
subhanahu wata’ala. Ketika manusia berada di surga yang demikian indah
dengan keindahan yang terus bertambah, Allah memanggil penduduk surga
sebagaimana riwayat Shahih Al Bukhari :
يَا عِبَادِيْ أَلَا أُعْطِيْكُمْ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ ؟
“ Wahai hamba-hamba-Ku , maukah kalian Kuberi yang lebih baik dari itu ( surga yang megah dan indah) ? “
Maka hamba-hamba itu berkata :
ياَرَبِّ وَأَيُّ شَيْئٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ ؟
“ Wahai Allah , apalagi yang lebih baik dari itu ? “
Maka Allah menjawab :
أُحِلَّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِيْ فَلاَ أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَدًا
“ Aku halalkan untuk kalian keridhaan-Ku dan Aku tidak akan murka kepada kalian selama-lamanya “
Keridhaan
Allah ditawarkan di masa hidup kita, sebagaimana sabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Al Imam Abu Daud bahwa siapa yang
membaca :
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَ بِالإسْلاَمِ دِيْنًا وَ بِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَ رَسُوْلاً
“Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Aku ridha Islam sebagai agama dan Aku ridha Muhammad sebagai Nabi dan utusan (Allah)”
Maka pastilah
dia mendapatakan keridhaan Allah subhanahu wata’ala, mungkin kita
memandang hal itu terlalu jauh,sebenarnya tidak demikian, jika kita
ucapkan dan kita niatkan maka kita akan mendapatkannya, hanya godaan
syaitan yang selalu menghampiri kita, mungkin syaitan berbisik : “jika
engkau ridha Allah sebagai Tuhanmu maka kau harus melakukan semua yang
diperintahkan dan tidak ada yang ditinggalakan, jika tidak, maka jangan
mengucapkan Aku ridha Allah menjadi tuhanku” .
Bagaimana
kita tidak ridha Allah menjadi Tuhan kita?! Jika kita tidak ridha jika
Allah menjadi tuhan kita maka tentunya kita akan menyembah tuhan yang
lain, namun jika kita menyembah Allah berarti kita ridha Allah menjadi
Tuhan kita. Begitujuga jika kita tidak ridha kepada Islam sebagai agama
kita maka tentunya kita akan keluar dari Islam , dan jika kita ridha
kepada nabi Muhammad sebagai nabi kita maka kita akan memilih nabi lain,
namun hal ini adalah tangga yang pertama, semakin dalam cintamu kepada
Allah, Rasulullah dan kepada Islam, maka semakin tinggi keluhuranmu.
Sumber : www.sarkub.com
Posting Komentar untuk "Keistimewaan Umat Nabi Muhammad SAW"