Makna Qada dan Qadar dalam Islam
Qada dan Qadar atau takdir
berjalan Menurut hukum Sunatullah. Artinya, keberhasilan hidup seseorang sangat
bergantung dengan sejalan atau tidaknya sunatullah.
Sunatullah adalah
hukum-hukum Allah Swt. Yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul
yang tercantum didalam Al-Qur’an berjalan tetap dan Otomatis. Misalnya malas
belajar berakibat bodoh, tidak mau bekerja akan miskin, menyentuh api merasakan
panas, dan menanam benih akan tumbuh.
Siapapun orang tidak akan mampu
mengetahui takdirnya sendiri. Oleh karena itu, hendaknya setiap orang berusaha
dengan sungguh-sungguh sesuai hukum-hukum Allah Swt. Disertai dengan doa,
ikhlas, dan tawakal kepada Allah Swt. Maka dipastikan akan memperoleh
keberhasilan hidup.
Beriman kepada takdir selalu
terkait dengan empat hal yaitu sebagai berikut
1. Takdir
Manusia adalah makhluk yang
paling sempurna. Oleh karena itu, manusia diberi kemampuan untuk memilih takdir
Allah Swt. Yang telah ditetapkan yaitu tentang keberhasilan atau kemalangan,
kebahagiaan atau kesengsaraan, dan menjadi orang baik atau tidak baik.
2. Ikhtiar
Ikhtiar adalah berusaha dengan
sungguh-sungguh dan sepenuh hati dalam menggapai cita-cita dan tujuan.
3. Doa
Doa merupakan ikhitiar Batin yang
besar pengaruhnya bagi manusia yang meyakinkan. Doa merupakan bagian dari
motivasi intrinsik, sebagaimana firman Allah Swt. “Aku mengabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada-Ku. (Q.S Al-Baqarah, 186).
4. Tawakal
Setelah meyakini dan mengamini
takdir kemudian dibarengi dengan ikhitiar dan doa, maka tibalah manusia
mengambil sikap tawakal. Tawakal adalah menyerahkan segala urusan dan hasil
Ikhtiarnya hanya kepada Allah Swt.
Hubungan antara ikhitiar dan
tawakal sangatlah erat, keduanya tidak dapat dipisahkan pada diri seorang
mukmin. Tidaklah tidak seseorang itu dikatakan tawakal bila tidak mau
berikhtiar. Jadi, letak tawakal Adalah setelah berikhtiar/berusaha. Rasulullah
Saw. Pernah bersabda yang artinya:
Tambakanlah dulu unta kalian,
baru bertawakal.
Keadaan seseorang tidak akan
berubah hanya dengan berpangku tangan saja. Perhatian firman Allah Swt.
Berikut!
1. Q.S Ar-Ra’du ayat 11
Allah SWT berfirman:
Artinya:
” Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka
sendiri”.
2. Q.S At-Taubah ayat 105
Allah SWT berfirman:
Artinya:
“Dan katakanlah, Bekerjalah kamu,
maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang
mukmin”.
Hikmah beriman Kepada Qada dan
Qadar
Beriman kepada Qada dan Qadar
mengandung hikmah yang besar bagi pelakunya, antara lain sebagai berikut.
a. Meyakini bahwa segala sesuatu
yang terjadi di alam ini tidak terlepas dari sunatullah.
b. Termotivasi untuk senantiasa
berikhtiar dan lebih giat berusaha dalam mengejar cita-cita.
c. Meningkatkan keyakinan akan
pentingnya peran doa bagi keberhasilan usaha.
d. Optimis menatap masa depan
dengan ikhitiar yang sungguh-sungguh.
e. Meningkatkan kekebalan jiwa
untuk tidak mudah putus asa ketika mengalami kegagalan.
Menerapkan Perilaku mulia
Penerapan perilaku mulia sebagai
perwujudan beriman kepada Qada dan Qadar, antara lain sebagai berikut.
1. Selalu menjatuhkan diri dari
sifat sombong dan putus asa.
2. Banyak bersyukur dan sabar.
3. Bersikap optimis dan giat
bekerja.
4. Selalu tenang Jiwa.
1. Bagaimana Hakikat Qada’ & Qadar itu?
2. Bagaimana peran “Ikhtiar” dalam takdir Allah SWT!
3. Sering kita mendengar berita tentang transgender. Bagaimana pendapat kalian ketika itu dikaitkan dengan keimanan kepada takdir Allah SWT!
4. Sebutkan hikmah beriman kepada Qada’ dan Qadar Allah SWT!
5. Tulislah dalil tentang Qada’ dan Qadar beserta artinya!
Posting Komentar untuk "Makna Qada dan Qadar dalam Islam"